Assalamualaikum

Assalamualaikum

Senin, 26 September 2011

14 Orang Terkaya di Indonesia


KOMPAS.com — Tahun ini, dua bersaudara pewaris perusahaan Djarum masih menjadi orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan 2011 Billionaires List yang dikeluarkan Forbes, Rabu (9/3/2011) waktu setempat, posisi ke-1 dan ke-2 orang terkaya di Indonesia ditempati Budi Hartono dan Michael Hartono. Mereka sama-sama memiliki harta senilai 5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 45 triliun (kurs Rp 9.000 per dollar AS). Keduanya berada di posisi ke-208 dari 1.210 orang terkaya sejagat.

Dibanding dari kepulan asap rokok Djarum, pundi-pundi kekayaan mereka sebagian besar berasal dari Bank Central Asia. Selain itu, mereka juga menguasai perkebunan sawit seluas 65.000 hektar di Kalimantan Barat sejak tahun 2008. Keduanya juga memiliki properti Grand Indonesia. Djarum yang sudah dilarang di Amerika Serikat sejak 2009 bersama sejumlah rokok kretek lainnya meluncurkan Dos Hermanos, sebuah cerutu premium hasil racikan tembakau Indonesia dan Brasil.

Di posisi ketiga orang terkaya di Indonesia atau urutan ke-304 dunia ada Low Tuck Kwong dengan kekayaaan senilai 3,6 miliar dollar AS. Mesin uang pria berusia 62 tahun ini berasal dari Bayan Resources. Saham perusahaan tambang ini sudah meningkat tiga kali lipat dibanding saat IPO tahun 2008. Belum lama ini Bayan mengeluarkan 270 juta dollar AS untuk mengakuisisi tambang Australia. Pria kelahiran Singapura ini pindah ke Indonesia tahun 1972. Ia juga memiliki saham di Manhattan Resources dan Singapore HealthPartners.

Tempat keempat (ke-420 dunia) diduduki Martua Sitorus dengan kekayaan 2,7 miliar dollar AS. Pria yang bertempat tinggal di Singapura ini memiliki Wilmar International, perusahaan penghasil minyak sawit nomor satu dunia.

Berikut urutan lengkap WNI yang masuk ke dalam daftar orang terkaya 2011 versi Forbes:

5. (488) Peter Sondakh (Grup Rajawali), kekayaan 2,4 miliar dollar AS.
6. (564) Sri Prakash Lohia (Indorama), kekayaan 2,1 miliar dollar AS.
7. (595) Kiki Barki (Harum Energy), kekayaan 2 miliar dollar AS.
8. (651) Sukanto Tanoto (Raja Garuda Emas), kekayaan 1,9 dollar AS.
9. (782) Edwin Soeryadjaya (Saratoga), kekayaan 1,6 miliar dollar AS.
10.(833) Garibaldi Thohir (Adaro Energy), kekayaan 1,5 miliar dollar AS.
11.(938) Theodore Rachmat (Adaro Energy), kekayaan 1,3 miliar dollar AS.
12.(1057) Chairul Tanjung (Para Group), kekayaan 1,1 miliar dollar AS.
13.(1057) Murdaya Poo (Metropolitan Kentjana), kekayaan 1,1 miliar dollar AS.
14.(1140) Benny Subianto (Adaro Energy), kekayaan 1 miliar dollar AS.

Kamis, 25 Agustus 2011

Arti Cinta & Kehidupan


Arti Cinta & Kehidupan
HARAP DIBACA DALAM HATI DAN DIRENUNGKAN MAKNA YANG TERSIRAT 


Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.

Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dalam alam nyata. Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.

Rabu, 17 Agustus 2011

Wanita Di Sisi Rasulullah SAW

"Demi Allah, tidak ada ganti yang lebih baik dari dia, yang beriman kepadaku saat semua orang ingkar, yang percaya kepadaku ketika semua mendustakan, yang mengorbankan semua hartanya saat semua berusaha mempertahankannya dan ... darinyalah aku mendapatkan keturunan."

Begitulah Rasulullah saw berkata tentang kepribadian Khadijjah, istrinya. Seorang istri sejati, muslimah yang dengan segenap kemampuan dirinya berkorban demi kejayaan Islam. *****

Siti Khadijah berasal dari keturunan yang terhormat, mempunyai harta kekayaan yang tidak sedikit serta terkenal sebagai wanita yang tegas dan cerdas. Bukan sekali dua kali pemuka kaum Quraisy mencoba untuk mempersunting dirinya. Tetapi toh pilihannya justru jatuh pada seorang pemuda yang bernama Muhammad, pemuda yang begitu mengenal harga dirinya, yang tidak tergiur oleh kekayaan dan kecantikan.

Bukan harta, ketampanan, ketenaran serta rentangan usia yang ia inginkan, ketika ia memutuskan untuk membangun kembali sebuah rumah tangga dengan pemuda Muhammad. Tapi kepribadian Muhammad yang agung, kejujurannya serta budi pekertinya yang agung, yang telah memikat hatinya.

Ketika suami tercinta diangkat Allah menjadi seorang Rasul penutup, bukanlah sedikit peranan yang dimainkan Khadijah. Darinya Muhammad Rasulullah mendapatkan ketenangan, ketenangan yang selalu didambakan oleh seorang suami dari istrinya.

Ketika Rasulullah datang padanya dengan berkeringat dan wajah yang pucat pasi serta hatinya yang dilanda gundah-gulana setelah kunjungan Malaikat Jibril di gua Hira, di suatu malam Lailatul Qadr di bulan Ramadhan, dengan lembut dan kasih sayang Khadijah memeluk dan menyelimutinya seraya berkata, "Bergembiralah ! Demi Allah, Allah tidak akan mengecewakanmu. Engkau adalah seorang yang selalu baik terhadap kerabat, selalu berbicara benar, membantu orang yang lemah, menolong orang sengsara, menghormati tamu dan membela orang yang berdiri diatas kebenaran."

Kamis, 28 Juli 2011

Keutamaan Bulan Ramadhan

Imam Ahmad telah meriwayatkan dari Abu Hurairah Radiyallahu Anhu bahwasanya Nabi bersabda: “Ummatku telah diberi lima hal yang belum pernah diberikan kepada ummat-ummat sebelumnya ketika bulan Ramadhan: 1) Bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum dari pada minyak kesturi di sisi Allah, 2) Para Malaikat beristighfar untuk mereka hingga berbuka, 3) Allah memperindah Surga-Nya seiap hari, seraya berfirman kepadanya: “Hampir-hampir para hamba-Ku yang shalih akan mencampakkan berbagai kesukaran dan penderitaan lalu kembali kepadamu,” 4) Syaithan-syaithan durjana dibelenggu, tidak dibiarkan lepas ssepeerti pada bulan-bulan selain Ramadhan, 5) Mereka akan mendapat ampunan di akhir malam.” Ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah itu terjadi pada malam Lailautl Qadar?” Beliau menjawab, “Bukan, namun pelaku kebaikan akan disempurnakan pahalanya seusai menyelesaikan amalanya.”